BAB 1 BESARAN DAN SATUAN MATERI FISIKA SMP, SMA KURIKULUM 2013


Besaran adalah sesuatu yang memiliki nilai dan dapat diukur. Menurut penyusunnyabesaran dibagi menjadi dua, yaitu besaran pokok dan turunan. Sedang menurut arahnya terbagi  menjadi  2,  yaitu  besaran  skalar  dan vektor.
A.  BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN
-  Besaran  pokok:  besaran  yang  satuannya  telah ditentukan terlebih dahulu.
-  Besaran  turunan: besaran  yang  diturunkan  dari besaran pokok.



B.  BESARAN SKALAR DAN VEKTOR
-  Besaran skalar: besaran yang hanya memiliki nilai tetapi  tidak  memiliki  arah,  contoh:  massa  dan waktu.
-  Besaran  vektor:  besaran  yang  memiliki  nilai  dan arah, contoh: kecepatan, perpindahan, momentum.

C.  PENGUKURAN
mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang terlebih dahulu ditentukan.
D.  ATURAN ANGKA PENTING
a.  Semua angka bukan nol adalah angka penting.
b.  Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh: 3,002 memiliki 4 angka penting.
c.  Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari  angka-angka  yang  ditulis  di  belakang  koma desimal termasuk angka penting.
Contoh: 0,03600 memiliki 4 angka penting.
             2,30 memiliki 3 angka penting.
d.  Dalam notasi ilmiah, semua angka sebelum orde termasuk angka penting.
Contoh: 2,6´10^4  memiliki dua angka penting.
             9,60´10^4 memiliki tiga angka penting.

e.  Angka-angka  nol  yang  digunakan  hanya  untuk tempat titik desimal adalah bukanangka penting.
Contoh: 0,0075 memiliki 2 angka penting.

Aturan Penjumlahan atau Pengurangan

Hasil penjumlahan atau pengurangan hanya boleh mengandung  satu  angka  taksiran  (angka  terakhir dari suatu bilangan penting).
Contoh: 
4,461  →1 adalah angka taksiran
1,07 +  →7 adalah angka taksiran
5,531  →ada dua angka taksiran
Sehingga  dibulatkan  menjadi  5,53;  karena  hanya boleh mengandung satu angka taksiran.

Aturan Perkalian atau Pembagian
Hasil  operasi  perkalian  atau  pembagian  hanya boleh  memiliki  angka  penting  sebanyak  bilangan yang angka pentingnya paling sedikit.
Contoh:  
2,42  →3 angka penting
1,2 ´  →2 angka penting
2,904  →4 angka penting
Dibulatkan menjadi 2,9 (2 angka penting).